Banyak orang berusaha keras mencari solusi, melengkapi diri dengan pendidikan tinggi dan ‘alat-alat sakti’ yang telah diakui diseluruh dunia. Namun tidak sedikit yang kehilangan ‘ketulusan’ untuk membantu orang lain mencapai tujuannya, dan lebih sibuk meyakinkan orang lain bahwa ‘caranya’ lah yang terbaik.
Para pemimpin mencari solusi bukan untuk membuktikan bahwa gagasannya yang benar, namun untuk membantu agar orang-orang mampu mencapai tujuan mereka, dengan apapun yang mereka miliki, sesederhana apapun itu. (hatta_Samisinau)
Para pemimpin mencari solusi bukan untuk membuktikan bahwa gagasannya yang benar, namun untuk membantu agar orang-orang mampu mencapai tujuan mereka, dengan apapun yang mereka miliki, sesederhana apapun itu. (hatta_Samisinau)
Kualitas seorang pemimpin antara lain ditentukan oleh kemampuannya dalam menghadapi masalah atau persoalan. Bila kebanyakan orang ‘menghindar’ dari masalah, orang-orang yang memiliki ‘panggilan’ sebagai pemimpin justru menghadapinya. Tentu berbeda dengan mereka yang nekad, yang cenderung didorong oleh emosi ‘tidak mau kalah’. Para pemimpin berusaha memahami keadaan, dan seringkali mereka belajar dari pengalaman orang lain. Dia tidak harus mengalami masalah berulangkali untuk dapat memecahkannya.
Keadaan Sekarang >> Keadaan Yang Diharapkan = SOLUSI
Penyebutan ‘memecahkan masalah’ sesungguhnya kurang menguntungkan. Kenapa, karena tidak ada kata ‘solusi’ di sana. Memahami sebuah persoalan adalah kelebihan yang dimiliki oleh para pemimpin, namun orientasinya untuk mencari solusi lah yang pada akhirnya membedakan dia dari kebanyakan orang.
Masalah bersumber dari ‘dalam’ bisa juga dari ‘luar’ dengan beberapa sifat:
Kreatifitas seorang pemimpin dalam mencari solusi dibangun oleh kesediannya untuk melihat sisi ‘sederhana’ ketimbang sisi ‘rumit’ dari sebuah keadaan. Dengan begitu, dia berpeluang memikirkan ‘apa solusinya’ lebih awal sementara kebanyakan orang sedang ‘heboh’ memikirkan kenapa masalah itu sampai terjadi. ü Untuk menentukan solusi yang akan diambil, kita perlu mengenali pula sifat dari persoalan yang sedang dihadapi. Persoalan yang sifatnya ‘mendadak’ sering menuntut kecepatan bertindak. Dan pemimpin justru dibutuhkan saat keadaan ‘tidak menentu’ itu. Namun pemimpin tidak boleh berkutat pada persoalan yang cenderung berulang, dan dapat ‘diprediksi’.
Sekian dulu ya...semoga bermanfaat, ops Lupa tulis komentarnya buat koreksi, sekalian nambah temen, Trims (hatta_samisinau)
Keadaan Sekarang >> Keadaan Yang Diharapkan = SOLUSI
Penyebutan ‘memecahkan masalah’ sesungguhnya kurang menguntungkan. Kenapa, karena tidak ada kata ‘solusi’ di sana. Memahami sebuah persoalan adalah kelebihan yang dimiliki oleh para pemimpin, namun orientasinya untuk mencari solusi lah yang pada akhirnya membedakan dia dari kebanyakan orang.
Masalah bersumber dari ‘dalam’ bisa juga dari ‘luar’ dengan beberapa sifat:
- Shocks
- Trends
- Seasonality
- Frequency
- Karena jumlahnya
- Karena sebarannya
- Karena mendesaknya
- Karena frekuensinya
Kreatifitas seorang pemimpin dalam mencari solusi dibangun oleh kesediannya untuk melihat sisi ‘sederhana’ ketimbang sisi ‘rumit’ dari sebuah keadaan. Dengan begitu, dia berpeluang memikirkan ‘apa solusinya’ lebih awal sementara kebanyakan orang sedang ‘heboh’ memikirkan kenapa masalah itu sampai terjadi. ü Untuk menentukan solusi yang akan diambil, kita perlu mengenali pula sifat dari persoalan yang sedang dihadapi. Persoalan yang sifatnya ‘mendadak’ sering menuntut kecepatan bertindak. Dan pemimpin justru dibutuhkan saat keadaan ‘tidak menentu’ itu. Namun pemimpin tidak boleh berkutat pada persoalan yang cenderung berulang, dan dapat ‘diprediksi’.
- Membuat PRIORITAS
- Melakukan ANALISA
- Menengok PENGALAMAN
- Membuat ALTERNATIF
- Menyusun RENCANA
- Mengambil TINDAKAN
- Setelah terjadi, tetapi sayang saya tidak melakukannya.
- Setelah terjadi, tetapi sayang orang lain yang melakukannya.
- Setelah terjadi, dan SAYA LAH YANG MELAKUKANNYA!
Sekian dulu ya...semoga bermanfaat, ops Lupa tulis komentarnya buat koreksi, sekalian nambah temen, Trims (hatta_samisinau)